Situasi mencekam di Seram Utara kini berangsur kondusif setelah langkah cepat diambil oleh Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, bersama Kapolda Maluku dan Pangdam XV/Pattimura. Konflik yang sempat pecah antar kelompok masyarakat di Sawai,
Masihulan, dan Rumah Olat menyebabkan korban jiwa serta kerusakan rumah warga. Namun, upaya mediasi langsung di lokasi bentrokan berhasil mengembalikan ketenangan dan mencegah eskalasi lebih lanjut.
Gubernur Maluku tak hanya meninjau kondisi langsung di lapangan, tetapi juga menggelar pertemuan dengan tokoh agama dan masyarakat di setiap desa yang terdampak.
Baca Juga:
Dari rumah ibadah di Desa Masihulan hingga pertemuan di Desa Sawai, ia mengajak masyarakat untuk menahan diri dan tidak terprovokasi, serta mempercayakan penyelesaian konflik kepada TNI-Polri.
“Kami mendorong perdamaian dan berharap masyarakat tetap tenang. Semua pihak harus ikut menjaga keharmonisan di Maluku,” ujar Lewerissa dalam kunjungan tersebut.
Situasi ini menjadi pengingat bahwa perdamaian adalah aset paling berharga bagi pembangunan daerah. Dengan peran aktif pemimpin daerah dan kepercayaan masyarakat, Maluku berpeluang mempertahankan keharmonisan serta menghindari konflik yang bisa menghambat kesejahteraan bersama.

