Budaya  

Pinus Ecofest 2025 Ajak Masyarakat Rawat Alam dan Lestarikan Budaya

Avatar photo

JAKARTA – Pinus Ecofest 2025, festival lingkungan yang memadukan semangat pelestarian alam, budaya lokal, dan kolaborasi lintas generasi, resmi digelar di kawasan hijau Puncak, Bogor, Jawa Barat, pada 25–26 Oktober 2025. Acara yang diselimuti udara sejuk pegunungan ini menjadi ruang inspiratif bagi masyarakat untuk menumbuhkan kembali rasa cinta terhadap bumi melalui kegiatan edukatif dan kreatif bernuansa ekologis.

Mengusung tema “Sinergi Lintas Generasi”, Pinus Ecofest 2025

mengajak ratusan peserta dari berbagai komunitas pecinta alam, pelajar, hingga keluarga muda untuk berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan massal, workshop lingkungan, serta pertunjukan seni berbasis kearifan lokal. Pinus Ecofest 2025 juga menjadi momentum untuk memperkuat kesadaran lingkungan dan menumbuhkan gerakan hijau berkelanjutan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

Salah satu kegiatan utama adalah A Tribute to (Alm.) Letjen TNI (Purn.) Doni Monardo, sosok yang dikenal luas sebagai Jenderal Pohon Indonesia. Melalui doa bersama dan kegiatan menanam pohon, para peserta diajak mengenang kiprah almarhum dalam pelestarian hutan dan konservasi alam di berbagai daerah Nusantara. Momentum ini menjadi simbol aksi nyata lingkungan sekaligus bentuk penghormatan atas dedikasi beliau dalam menjaga kelestarian bumi Indonesia.

Ketua Panitia Eko Narse mengatakan, Pinus Ecofest bukan sekadar ajang hiburan, tetapi gerakan bersama untuk memulihkan hubungan manusia dengan alam.

“Kami ingin menumbuhkan kembali kesadaran bahwa mencintai alam adalah bagian dari mencintai diri dan masa depan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (27/10).

Rangkaian acara turut dimeriahkan Alunan Musik Bambu (Orkestra Alumba) yang menghadirkan harmoni nada alam serta ritual adat Sunda Ngaloka Cai, sebagai ungkapan rasa syukur terhadap sumber kehidupan air. Selain itu, hadir pula coaching clinic penanganan ular bersama Panji Petualang, yang memberikan edukasi tentang konservasi satwa dan keselamatan di alam terbuka.

Festival juga menghadirkan Talkshow “Sinergi Lintas Generasi” dengan pembicara Eng Yanto (pegiat lingkungan), Atira (ecopreneur), dan Zeta Ligouw (influencer & moderator), yang mendorong kolaborasi lintas profesi dalam menjaga bumi melalui inovasi berkelanjutan.

Dewan Penasehat Wahyudi Setiawan menambahkan, kegiatan ini menunjukkan bahwa pelestarian alam dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan penuh nilai budaya.

“Kami ingin masyarakat melihat bahwa menjaga alam tidak selalu harus serius dan kaku, tetapi bisa melalui festival yang kreatif, edukatif, dan membahagiakan,” katanya.

Selain dihadiri ratusan peserta, Pinus Ecofest 2025 juga melibatkan berbagai komunitas dan organisasi lingkungan seperti Anak Korps Baret Merah (AKBM), Mapala UI, Sispala Jakarta, Wapeala Undip Semarang, Kelapa Nusantara, Sekolah Alam Tribuana Insani, dan sejumlah kelompok pecinta alam lainnya.

Dengan semangat Sinergi Lintas Generasi, Pinus Ecofest 2025 diharapkan menjadi gerakan berkelanjutan yang mempererat hubungan antara manusia, budaya, dan alam Indonesia.

*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim Indonewsia.id. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber berita yang disertakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *