Jakarta – Polda Metro Jaya menggelar Operasi Anti Premanisme dengan menurunkan 999 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Pemda DKI untuk menindak preman yang meresahkan. Operasi ini berlangsung selama 15 hari, dari 9 hingga 23 Mei 2025.
Kapolda Metro Jaya menegaskan bahwa aksi ini akan didukung oleh intelijen yang akurat serta langkah-langkah preemtif dan preventif guna menjaga ketertiban. Semua bentuk premanisme, baik individu maupun kelompok, akan ditindak tegas.
Masyarakat diminta aktif melapor jika mengalami intimidasi, pungli, atau pemerasan yang dilakukan oleh preman, termasuk yang mengatasnamakan organisasi tertentu. Selain itu, operasi ini juga mencakup penindakan terhadap peredaran obat terlarang di Jakarta.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay menyatakan dukungan penuh untuk operasi ini dan telah menginstruksikan jajarannya turun langsung ke lapangan. Satpol PP juga akan melakukan pengawasan ketat terhadap tempat-tempat penjualan obat ilegal.
Dengan langkah tegas ini, diharapkan keamanan dan kenyamanan warga Jakarta dapat terjaga dari aksi premanisme.
*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim Indonewsia.id. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber berita yang disertakan.