Kebiasaan berjalan tanpa alas kaki di pasar tradisional atau area becek ternyata bisa membawa risiko kesehatan serius. Penyakit leptospirosis, infeksi bakteri yang ditularkan lewat urine tikus, dapat masuk ke tubuh manusia melalui kulit, terutama bila ada luka kecil. Masyarakat diminta waspada terhadap gejala dan pentingnya sanitasi lingkungan.
Menurut informasi dari Kementerian Kesehatan, bakteri Leptospira yang menjadi penyebab utama leptospirosis biasa ditemukan di genangan air pasar yang terkontaminasi. Jika masuk lewat kulit, terutama yang terluka, bakteri ini bisa memicu gejala seperti demam mendadak, nyeri otot, mata menguning, dan gagal ginjal jika tidak segera ditangani.
Penelitian World Health Organization (WHO) menegaskan bahwa leptospirosis adalah zoonosis tropis yang berbahaya, terutama di negara dengan tingkat sanitasi rendah seperti Indonesia. Studi dari NCBI juga menyebut sekitar 10–15% kasus dapat berkembang fatal, menunjukkan pentingnya deteksi dini dan pengobatan segera.
Pasar tradisional menjadi lokasi berisiko karena banyak genangan air dan interaksi antara manusia dengan lingkungan terkontaminasi. Berjalan tanpa alas kaki bukan hanya soal kebiasaan, tapi bisa menjadi celah masuknya penyakit mematikan. Selain itu, area banjir dan padat penduduk menjadi hotspot penularan.
Warga disarankan untuk memakai alas kaki saat beraktivitas di lokasi pasar atau area terbuka yang basah, serta segera membersihkan luka sekecil apapun. Pemerintah daerah dan pengelola pasar juga didorong untuk meningkatkan kebersihan dan penyuluhan rutin.
“Leptospirosis bisa datang diam-diam lewat luka yang tak kita sadari. Pencegahan paling awal adalah alas kaki,” tulis laman resmi Kemenkes.
Dengan ancaman penyakit yang nyata, kebiasaan kecil seperti memakai sandal saat keluar rumah bisa menjadi pelindung penting bagi kesehatan. Kesadaran kolektif perlu dibangun agar pasar bukan menjadi sumber penyakit, melainkan ruang aman bagi kehidupan sosial dan ekonomi warga.
*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim Indonewsia.id. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber berita yang disertakan.