JAKARTA — Menginap di House of Tugu Kota Tua bukan sekadar bermalam, tetapi seperti berjalan di antara lembaran sejarah yang hidup. Begitu memasuki bangunan bergaya kolonial di Jalan Kunir, pengunjung langsung disambut suasana masa lampau yang kental — dari lantai tegel motif klasik, lampu gantung kuningan, hingga aroma kayu jati tua yang menenangkan.
Setiap ruang di House of Tugu memancarkan karakter khas budaya Peranakan, perpaduan Jawa dan Tionghoa yang begitu anggun. Dindingnya dihiasi lukisan Raden Saleh dan koleksi antik dari era kolonial, sementara perabotan kayu ukir berusia puluhan tahun membuat setiap sudut terasa hangat dan otentik. Di lobi utama, patung dan artefak Kong Koan seolah bercerita tentang masa Batavia yang gemilang.
Tak hanya cantik untuk dilihat, House of Tugu juga menghadirkan pengalaman menginap penuh kenyamanan dalam suasana klasik. Setiap kamarnya memiliki tema berbeda — dari Kapiten Suite bergaya oriental elegan hingga Kasinem Room yang sarat sentuhan batik dan seni Jawa. Di luar kamar, tamu dapat bersantai di Babah Koffie by Kawisari, kafe bergaya Peranakan yang menyajikan kopi dari kebun sendiri di Jawa Timur.
Berada di jantung kawasan Kota Tua Jakarta, lokasi House of Tugu begitu strategis. Hanya beberapa langkah dari Museum Fatahillah dan Pelabuhan Sunda Kelapa, pengunjung dapat menjelajahi sejarah sambil menikmati atmosfer Batavia tempo dulu. Saat malam tiba, temaram lampu kolonial dan alunan musik lembut membuat pengalaman menginap di sini terasa romantis dan abadi.









