Kurang Tidur di Malam Hari Bisa Picu Penyakit Jantung, Studi Ungkap Dampaknya

📷 Istimewa
📷 Istimewa

Jakarta, Indonewsia.Id – Kurang tidur di malam hari dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, menurut studi terbaru dari Uppsala University, Swedia. Penelitian ini menemukan bahwa tidur hanya 3-4 jam per malam selama tiga hari dapat menyebabkan perubahan dalam darah yang berkaitan dengan peningkatan risiko gangguan jantung.

Para peneliti mengamati kadar protein inflamasi dalam darah, yaitu molekul yang diproduksi tubuh saat mengalami stres atau melawan infeksi. Jika kadar protein ini tetap tinggi dalam jangka waktu lama, pembuluh darah bisa mengalami kerusakan, meningkatkan risiko gagal jantung, penyakit jantung koroner, serta fibrilasi atrium atau detak jantung yang tidak teratur.

Studi ini melibatkan 16 pria muda sehat yang menjalani beberapa hari di laboratorium dengan pola makan, tingkat aktivitas, dan paparan cahaya yang dikontrol secara ketat. Mereka mengikuti dua rutinitas tidur: tiga malam tidur normal (8,5 jam) dan tiga malam pembatasan tidur (4,25 jam).

Setiap fase tidur, peserta menjalani latihan bersepeda intensitas tinggi, dan darah mereka diuji sebelum serta sesudahnya. Hasilnya menunjukkan bahwa kurang tidur menyebabkan peningkatan signifikan dalam penanda inflamasi yang terkait dengan penyakit jantung.

Biasanya, olahraga meningkatkan produksi protein sehat seperti interleukin-6 dan BDNF, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan otak dan jantung. Namun, respons positif ini jauh lebih lemah setelah tubuh mengalami kurang tidur.

Yang mengejutkan, perubahan ini sudah terlihat bahkan pada orang dewasa muda yang sehat, hanya setelah beberapa malam kurang tidur. Temuan ini cukup mengkhawatirkan, mengingat kurang tidur merupakan masalah umum yang sering dialami banyak orang dewasa, terutama akibat beban pekerjaan.

Peneliti juga menemukan bahwa waktu pengambilan darah berpengaruh, karena kadar protein bervariasi antara pagi dan sore, dan lebih ekstrem ketika tidur dibatasi. Ini menunjukkan bahwa tidur tidak hanya memengaruhi kandungan darah, tetapi juga kapan perubahan itu paling terlihat.

Dengan temuan ini, para ahli kesehatan mengingatkan pentingnya tidur yang cukup untuk menjaga kesehatan jantung, serta menghindari kebiasaan begadang yang bisa berdampak buruk dalam jangka panjang.

*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim Indonewsia.id. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber berita yang disertakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *