Jakarta, Indonewsia.Id – Pemerintah terus mendorong penguatan Koperasi Merah Putih sebagai agen penyalur sembako dan gas LPG 3 kg, dengan target pembentukan 80.000 unit koperasi di seluruh Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menegaskan bahwa koperasi ini akan mendapat dukungan penuh dari BUMN, termasuk dalam hal pendanaan dan distribusi.
“Permodalan plafon Rp 3 miliar berasal dari BUMN, Himbara. Koperasi ini nantinya akan menjadi agen pupuk, gas, dan sembako, dengan pasokan dari Bulog dan ID Food,” ujar Zulhas usai rapat dengan Menteri BUMN Erick Thohir, Senin (19/5/2025).
Selain menjadi agen sembako, Koperasi Merah Putih juga akan berperan dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) melalui kerja sama dengan PT Pos Indonesia. Pemerintah menekankan bahwa sistem koperasi ini harus berbasis digital, sehingga tidak lagi bergantung pada transaksi tunai.
Presiden Prabowo Subianto disebut memberikan arahan langsung agar Koperasi Merah Putih dapat berjalan sukses. “Keberpihakan BUMN terhadap koperasi sangat menentukan keberhasilan program ini,” tambah Zulhas.
Pemerintah telah menetapkan linimasa percepatan pembentukan koperasi, dengan target:
- Musyawarah desa khusus (mudesus) selesai pada 31 Mei 2025
- Legalitas pendirian koperasi rampung pada 30 Juni 2025
- Koperasi Merah Putih mulai beroperasi serentak pada 28 Oktober 2025
Setiap koperasi wajib memiliki unit usaha, termasuk kantor koperasi, kios sembako, unit simpan pinjam, klinik kesehatan, apotek desa, sistem pergudangan, dan sarana logistik.
Dengan adanya program ini, pemerintah berharap koperasi desa dapat menjadi solusi bagi ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat, sekaligus mengurangi praktik makelar pangan yang merugikan petani dan konsumen.
*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim Indonewsia.id. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber berita yang disertakan.