Sebanyak 78 siswa dari MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI 1 Cianjur mengalami keracunan setelah menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (21/4). Peristiwa ini menjadi perhatian serius Badan Gizi Nasional (BGN).
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyatakan bahwa insiden ini akan menjadi pelajaran penting untuk perbaikan pelaksanaan program MBG ke depan.
“Kejadian ini sebagai pembelajaran besar untuk perbaikan sistem (pelaksanaan MBG) ke depan,” kata Dadan dalam keterangan persnya, Rabu (23/4).
Ia juga menegaskan bahwa evaluasi menyeluruh tetap dilakukan meskipun pengolahan makanan di dapur penyedia MBG telah mengikuti standar yang ditetapkan.
“Evaluasi menyeluruh akan tetap dilakukan, mulai dari manajemen dapur, penyimpanan bahan pangan, hingga pengantaran ke sekolah,” imbuhnya.
BGN menetapkan tambahan Standar Operasional Prosedur (SOP) baru demi meningkatkan keamanan makanan.
“Sisa makanan tidak dibersihkan di sekolah, tetapi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG),” tegas Dadan.
Selain itu, BGN juga memperketat pengawasan terhadap sistem pelaksanaan program MBG dan melaksanakan pelatihan tambahan untuk petugas di lapangan.
“Tujuan kami bukan sekadar menyikapi kasus, tetapi membangun sistem pangan sekolah yang kuat, aman, dan berkelanjutan,” tambahnya.
Peristiwa keracunan ini menjadi pengingat pentingnya menjaga keamanan dalam penyediaan makanan sehat untuk masyarakat. Dengan evaluasi dan inovasi, diharapkan insiden serupa dapat dihindari di masa mendatang.

*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim Indonewsia.id. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber yang disertakan.