Jakarta, 21 Juni 2025 — Kementerian Agama (Kemenag) RI membantah tudingan yang menyebut mereka tidak berkoordinasi dengan Arab Saudi terkait pengelolaan data jemaah haji Indonesia dalam sistem persiapan dini haji 1446 H/2025 M.
Menanggapi nota diplomatik dari Kedutaan Arab Saudi di Jakarta, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief menyebutkan bahwa persoalan tersebut telah diselesaikan di lapangan dan penjelasan telah disampaikan kepada otoritas Saudi.
“Alhamdulillah sebagian besar tantangan saat operasional sudah bisa kita atasi, dan kami menyampaikan penjelasannya kepada otoritas setempat,” ujar Hilman di Madinah, Sabtu (21/6).
Ia menjelaskan, perbedaan data antara sistem E-Haj, Siskohat Kemenag, dan manifest penerbangan terjadi akibat dinamika di embarkasi, termasuk pembatalan mendadak akibat sakit atau wafatnya calon jemaah. Tim Penyelenggara Haji, lanjut Hilman, melakukan rekonsiliasi data harian dengan pihak Saudi agar proses berjalan lancar.
Hilman juga menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang erat dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi dalam menangani tantangan di lapangan. “Kami bahu-membahu setiap hari untuk konsolidasi. Alhamdulillah lancar, dan jemaah bisa kembali ke Tanah Air,” pungkasnya.
*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim Indonewsia.id. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber berita yang disertakan.