Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa kanker serviks dapat dicegah dan disembuhkan dengan langkah-langkah pencegahan dini, termasuk vaksinasi HPV dan skrining berkala. Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan bahwa semakin dini kanker serviks terdeteksi, semakin tinggi peluang kesembuhannya.
Pemerintah saat ini tengah menjalankan Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Serviks, yang mencakup vaksinasi HPV bagi anak perempuan dan laki-laki usia 15 tahun, serta skrining HPV DNA untuk perempuan usia 39 tahun. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan deteksi dini dan menurunkan angka kejadian kanker serviks yang masih tinggi di Indonesia.
Menurut data Kemenkes, setiap tahun lebih dari 36.000 kasus baru kanker serviks terdeteksi, namun 70 persen di antaranya ditemukan pada stadium lanjut. Hal ini menunjukkan pentingnya upaya promotif dan preventif untuk menangani penyakit ini sebelum berkembang lebih parah.
Selain itu, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia, Prof. Dr. Aryati, menekankan bahwa penanganan yang dilakukan sejak dini bisa memperpanjang peluang hidup hingga 20 tahun ke depan.
Sementara itu, proyek percontohan skrining kanker serviks telah dilakukan di Jawa Timur, mencakup 5.500 perempuan di Surabaya dan 1.300 perempuan di Sidoarjo, sebagai bagian dari kerja sama antara Kementerian Kesehatan dan beberapa mitra kesehatan.
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk segera mengikuti vaksinasi HPV dan skrining berkala, guna mengurangi risiko kanker serviks dan meningkatkan kualitas hidup perempuan di Indonesia.
Loading ...*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim Indonewsia.id. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber yang disertakan.
