Kalah Tipis, Indonesia Tetap Berjuang di Piala Asia Amputasi 2025

Avatar photo
Laga Tim Nasional Indonesia di ajang sepak bola amputasi saat melawan Irak dalam laga kedua fase grup Piala Asia Amputasi 11 November 2025 di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta Pusat.

JAKARTA | Perjuangan Tim Nasional Indonesia di ajang sepak bola amputasi tidak sia-sia meski harus menelan kekalahan tipis 0–1 dari Irak dalam laga kedua fase grup Piala Asia Amputasi 2025. Turnamen yang digelar di Jakarta ini menjadi kualifikasi resmi untuk Piala Dunia Amputasi 2026 Zona Asia, mempertemukan tim-tim terbaik dari seluruh benua dengan format kompetisi grup.

Pada pertandingan sepak bola amputasi itu, Indonesia memulai laga dengan percaya diri tinggi setelah kemenangan telak 5–0 atas Suriah di laga pembuka, namun serangan cepat Irak pada menit ke-27 menembus pertahanan tim Merah Putih hingga menit-menit berikutnya.

Indonesia sempat mencetak gol penyama melalui Sahata Sianturi, tetapi wasit menganulirnya karena pelanggaran terlebih dahulu. Pelatih Timnas Sepak Bola Amputasi, Syahrul Ase, menyayangkan keputusan kontroversial tersebut.

“Kepemimpinan wasit kurang jelas dan banyak keputusan yang merugikan pihak kami,” ujar Syahrul dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (12/11/2025).

Kendati begitu, semangat tim Indonesia di lapangan tetap tinggi, menunjukkan ketangguhan dan determinasi pemain dalam sepak bola amputasi, cabang olahraga yang menuntut strategi, kecepatan, dan solidaritas tinggi antar pemain.

Hasil kekalahan ini menempatkan Indonesia di posisi kedua klasemen sementara Grup A dengan tiga poin, di bawah Irak yang memimpin dengan empat poin. Ketua Federasi Sepak Bola Amputasi Indonesia (FESPAI), Yudhistira Putra, menegaskan bahwa tim akan tetap fokus pada laga pamungkas melawan Iran. “Ini adalah momentum untuk meningkatkan daya juang, memperkuat solidaritas tim, dan menjaga semangat nasionalisme,” ujar Yudhistira.
Indonesia optimistis bisa mengamankan tiket ke babak selanjutnya dan terus mengharumkan nama bangsa di kancah internasional melalui perjuangan di sepak bola amputasi. Dukungan publik GBK yang antusias menjadi energi tambahan bagi para pemain untuk menatap laga terakhir dengan penuh semangat dan keyakinan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *