IPO PAM Jaya Dikebut, Warga Pulau Seribu Masih Terpaksa Mandi Air Asin

Avatar photo
πŸ“· Istimewa
πŸ“· Istimewa

Jakarta β€” Target Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk membawa PAM Jaya melantai di bursa saham pada 2027 mulai dikebut, dengan capaian layanan air bersih ditargetkan mencapai 85 persen pada 2026. Namun di tengah ambisi ini, realita yang dirasakan sebagian warga Jakarta justru berbanding terbalik.

Di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, warga masih harus menggunakan air kotor dari sumur galian untuk mandi dan keperluan harian. β€œAir minum cukup, tapi untuk mandi belum ada suplai. Kami terpaksa pakai air sumur,” keluh Agus (55), warga setempat, Sabtu 5 Juli 2025.

Kondisi ini memantik sorotan dari kalangan DPRD DKI. Mereka menilai bahwa pelayanan dasar ke wilayah pesisir dan kepulauan harus lebih diprioritaskan, terutama menjelang transformasi PAM Jaya menuju IPO. Jangan sampai modernisasi layanan air hanya terlihat di daratan ibu kota, sementara warga di pinggiran terus tertinggal.

Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin menyebut pihaknya telah menyalurkan 1.002 tangki air kepada pelanggan rumah tangga yang tinggal di kawasan bertekanan rendah. β€œMelindungi air Jakarta adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya.

Gubernur Pramono menyatakan bahwa keberhasilan IPO tidak hanya soal teknis, tetapi juga kesiapan PAM Jaya sebagai perusahaan profesional dan akuntabel. β€œIPO PAM Jaya harus menjadi momentum besar bagi transformasi Jakarta,” tegasnya di Balai Kota, Sabtu (5/7).

Meski optimisme terus digaungkan, warga Pulau Kelapa dan wilayah Kepulauan Seribu lainnya berharap agar suara mereka tak tenggelam di tengah deru target-target ambisius. Bagi mereka, air bersih bukan sekadar angka, tapi soal martabat hidup di tanah Jakarta yang seharusnya menyentuh semua.

*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim Indonewsia.id. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber berita yang disertakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *