Gunung Gede dan Gunung Salak Diwaspadai Usai Gempa Bogor, Ini Kata Bima Arya

Avatar photo
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto. 📷 Istimewa
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto. 📷 Istimewa

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai Gunung Gede dan Gunung Salak setelah gempa berkekuatan M4,1 mengguncang Bogor pada 10 April 2025. Gempa yang terjadi pada pukul 22:16 WIB ini memicu kepanikan warga dan menimbulkan pertanyaan terkait aktivitas vulkanik di kawasan tersebut.

Menurut data BMKG, episenter gempa terletak di darat, 2 km Tenggara Kota Bogor, dengan kedalaman 5 km. Meski BMKG menyatakan gempa ini bersumber dari aktivitas sesar aktif, bukan vulkanik, Bima Arya tetap meminta kewaspadaan terhadap potensi aktivitas Gunung Gede dan Gunung Salak yang mulai menunjukkan peningkatan.

“Saya merasakan gempa cukup keras tadi malam, sampai harus keluar rumah selama satu jam. Ini belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Bima Arya saat ditemui di Kemenko Pangan, Jumat (11/4/2025).

Bima juga menegaskan bahwa Kemendagri telah mendorong kepala daerah untuk segera mengambil langkah mitigasi, termasuk berkomunikasi aktif dengan BMKG guna mengantisipasi potensi gempa susulan dan dampak lainnya.

Sementara itu, Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa Bogor memiliki mekanisme geser (strike-slip) dan diduga kuat berasal dari Sesar Citarik. Ia menegaskan bahwa gempa ini bukan akibat aktivitas gunung api, melainkan pergerakan kerak bumi yang dangkal.

Di sisi lain, Badan Geologi Kementerian ESDM menyatakan bahwa Gunung Gede masih berstatus normal. Masyarakat diminta tetap tenang dan mengikuti arahan dari BPBD setempat, terutama bagi warga yang terdampak gempa.

BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab terkait gempa dan potensi tsunami. Mereka memastikan bahwa gempa ini tidak menyebabkan retakan tanah, penurunan tanah, atau likuefaksi yang berbahaya.

Meski demikian, kewaspadaan tetap diperlukan, terutama bagi warga yang tinggal di sekitar Gunung Gede dan Gunung Salak. Pemerintah daerah diharapkan terus berkoordinasi dengan BMKG dan Badan Geologi untuk memastikan langkah mitigasi yang tepat.

*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim Indonewsia.id. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber berita yang disertakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *