Gerindra Nilai Proyek Breakwater SDA Tak Efektif, Rusak Lingkungan dan Boros Anggaran

Avatar photo
📷 Istimewa
📷 Istimewa

Jakarta — DPC Partai Gerindra Kepulauan Seribu melontarkan kritik terhadap proyek pembangunan breakwater atau pemecah ombak yang dikerjakan Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta. Proyek bernilai ratusan miliar rupiah itu dinilai tidak efektif dan berpotensi merusak lingkungan laut.

Ketua DPC Gerindra Kepulauan Seribu, Muhammad Rodin, mengatakan bahwa proyek tersebut justru menimbulkan persoalan baru karena pengerjaannya dinilai tidak memperhatikan kondisi ekosistem bawah laut, termasuk keberadaan terumbu karang.

“Di lapangan kami temukan karang rusak, biota laut terganggu, bahkan ada titik breakwater yang bentuknya acak-acakan. Ini jelas bukan pembangunan yang solutif,” ujar Rodin, Jumat (10/5/2025).

Ia menyebut, proyek tersebut minim manfaat bagi masyarakat dan cenderung tidak efisien secara anggaran. Menurutnya, jalan lingkar yang sudah dibangun di sejumlah pulau sebenarnya sudah cukup efektif menahan abrasi.

“Kalau fungsinya sama, lalu kenapa harus dibangun lagi dengan beton-beton baru? Ini pemborosan. Anggaran sebesar itu bisa dialihkan untuk hal yang lebih penting dan langsung dirasakan warga,” tambahnya.

Rodin juga mempertanyakan proses pengesahan proyek tersebut di tingkat legislatif. Ia menilai, proyek sebesar itu seharusnya melalui kajian lingkungan dan kebutuhan teknis yang matang, bukan sekadar menghabiskan anggaran.

“Jangan sampai proyek semacam ini hanya menjadi formalitas tahunan, tapi tidak berdampak pada perbaikan nyata di lapangan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Gerindra mendorong agar pembangunan di wilayah pesisir mengutamakan pendekatan berbasis konservasi, seperti penanaman mangrove dan rehabilitasi terumbu karang yang terbukti lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Pemerintah harus berpihak pada pembangunan yang menjaga keseimbangan ekosistem, bukan sekadar menurunkan beton ke laut,” pungkas Rodin.

*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim Indonewsia.id. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber berita yang disertakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *