Dunia tengah menyambut fenomena alam menakjubkan yang sekaligus memancing mitos dan spekulasi. Gerhana Matahari Tanduk Setan, sebuah gerhana matahari cincin yang berbentuk seperti tanduk, terjadi pada 29 Maret 2025, terlihat di beberapa bagian dunia seperti Afrika Barat Laut, Amerika Serikat, Kanada, dan Greenland. Keindahannya menyimpan banyak cerita, mulai dari sains hingga kepercayaan mistis.
Gerhana ini dikenal sebagai “tanduk setan” karena bentuk sabitnya yang tajam saat puncak gerhana, menyerupai tanduk yang mencuat di langit. Fenomena ini memunculkan berbagai mitos, mulai dari tanda malapetaka hingga ramalan bencana besar.
Bahkan, ada yang mengaitkannya dengan kekuatan supranatural, sehingga beberapa kelompok memanfaatkan momen ini untuk meditasi spiritual atau manifestasi keinginan.
Namun, para ilmuwan menyatakan tidak ada hubungan antara gerhana dengan bencana alam atau peristiwa buruk lainnya. Gerhana Tanduk Setan murni fenomena astronomi yang dihasilkan dari posisi Bulan, Matahari, dan Bumi.
“Gerhana ini adalah kesempatan langka bagi kita untuk mengamati keindahan alam sekaligus belajar lebih banyak tentang sains,” ujar seorang astronom.
Bagi mereka yang beruntung dapat menyaksikannya, fenomena ini adalah momen spektakuler untuk diabadikan. Tetapi di balik itu, gerhana ini juga menjadi pengingat bagi kita untuk menggali lebih dalam tentang alam, meninggalkan mitos, dan memupuk rasa kagum akan karya ciptaan alam semesta.

*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim Indonewsia.id. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber berita yang disertakan.