Akademik, *  

Dedi Mulyadi Janjikan Rp 25 Juta untuk Alumni Barak Militer, Publik Pertanyakan Sumber Dana

📷 Istimewa
📷 Istimewa

Jakarta, Indonewsia.Id – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali mencuri perhatian publik dengan kebijakannya yang kontroversial. Ia menjanjikan uang tunai sebesar Rp 25 juta untuk para siswa alumni barak militer yang bertugas dalam upacara Hari Kebangkitan Nasional di Gedung Sate pada 20 Mei 2025.

Dedi menjelaskan bahwa peserta dari program Sekolah Kebangsaan di Dodik Lembang akan menerima dana tersebut dan dapat langsung membawanya pulang ke rumah masing-masing. Tidak hanya itu, ia juga berencana memberikan bonus serupa bagi siswa yang bertugas dalam upacara Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2025.

“Saya ngasih bonus Rp 25 juta untuk petugas upacara dari Dodik ini, dan bisa dibawa pulang ke rumahnya masing-masing,” ujar Dedi Mulyadi dalam pidatonya, dikutip dari tayangan KompasTV.

Publik Pertanyakan Sumber Dana

Meski program ini menuai apresiasi dari para peserta, publik mulai mempertanyakan asal anggaran yang digunakan untuk memberikan bonus tersebut. Menanggapi hal ini, Dedi menjawab dengan santai bahwa uang tersebut berasal dari pendapatan kontennya.

“Nanti ditanya lagi, ‘Itu duit dari mana?’ Ladang ngonten!” ucapnya disambut tawa peserta upacara.

Dedi bahkan menegaskan bahwa dirinya lebih memilih dikenal sebagai “Gubernur Konten” ketimbang pemimpin yang tidak aktif bekerja. “Gubernur konten lebih baik. Punya duit diberikan kepada rakyat daripada gubernur yang cuma tidur,” katanya.

Produksi Konten Tanpa Buzzer

Dedi juga mengungkapkan bahwa ia memproduksi kontennya secara mandiri tanpa menggunakan jasa buzzer atau influencer, yang menurutnya memiliki biaya sangat tinggi.

“Enggak perlu sewa orang. Saya punya YouTube sendiri, TikTok sendiri. Karena kalau sewa buzzer bisa miliaran, bahkan puluhan miliar,” ujarnya.

Fokus pada Infrastruktur Jawa Barat

Selain membahas dana dari kontennya, Dedi menyebut bahwa anggaran lebih baik digunakan untuk membangun infrastruktur, seperti perbaikan jalan di Jawa Barat.

“Lebih baik dipakai buat membangun jalan. Kita mulai dari jalan provinsi, lanjut ke jalan kabupaten, lalu ke jalan desa,” tuturnya.

Dengan janji dan kebijakan yang kerap menuai perhatian publik, Dedi Mulyadi kembali menegaskan bahwa gelar apa pun tidak penting, selama janji kepada rakyat dapat terwujud.

*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim Indonewsia.id. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber berita yang disertakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *