Aktivis Kritik Sikap Pasif Gubernur Jakarta Tangani Aksi Demo

Avatar photo
📷 Istimewa
📷 Istimewa

Jakarta – Aktivis Jakarta, Taufik Tope Rendusara, menyesalkan sikap pasif Gubernur Jakarta Pramono dalam menghadapi eskalasi konflik pasca demonstrasi yang menelan korban jiwa.

Menurut Taufik, keputusan Pramono untuk tidak tampil langsung di hadapan publik membuat Jakarta terkesan tanpa pemimpin di tengah situasi genting.

“Pilihan Pramono bertindak pasif dalam menjaga ketertiban dan keamanan kota Jakarta, saya sesalkan. Akibatnya, eskalasi konflik semakin meningkat dan merembet ke daerah-daerah,” ujarnya di Jakarta, Senin (1/9/2025).

Ia menyebut, kerugian yang ditanggung Pemprov Jakarta cukup besar akibat rusaknya fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum). Sementara, sikap gubernur dinilai dilema. “Berani hadir menemani Ibu Puan ke rumah duka, tapi tidak berani berperan aktif mengawal aspirasi para pendemo,” tegasnya.

Taufik membandingkan sikap Pramono dengan Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X yang dinilai tegas dan responsif menghadapi massa. “Sultan hadir langsung di kerumunan massa untuk meredam gejolak. Warga DIY merasakan ketertiban dan keamanan karena kehadiran pemimpinnya,” ujarnya.

Ia juga mengkritik alasan Pramono yang menyebut dirinya memilih “kerja senyap” dalam meredam situasi. “Kerja senyap apaan sih? Warga lagi panik, ketakutan, trauma tragedi 97/98. Mereka butuh pemimpinnya hadir menjamin keselamatan jiwa dan ketertiban,” kata Taufik dengan nada kesal.

Taufik berharap, ke depan Gubernur Jakarta bisa lebih tegas dan berani mengambil peran aktif sebagai bentuk tanggung jawab pemimpin daerah dalam menjamin keamanan warganya.

*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim Indonewsia.id. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber berita yang disertakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *