Arus mudik Lebaran 2025 di Jalur Selatan Jawa Barat menemui tantangan besar dengan kemacetan total yang melanda area ini. Titik-titik utama, seperti Pasar Limbangan, Lewo, dan Malangbong, menjadi pusat kepadatan kendaraan yang memadati jalur dari pagi hingga petang.
Iptu Aang Andi Suhandi, Kepala Bagian Operasional Kasatlantas Polres Garut, menjelaskan bahwa volume kendaraan yang melonjak tajam terutama berasal dari lintasan Bandung menuju Tasikmalaya. Sistem one way bahkan diterapkan hingga lebih dari 20 kali dalam sehari untuk mengurai kemacetan.
“Kami telah mengoptimalkan pengaturan lalu lintas di berbagai titik, namun volume kendaraan yang tinggi tetap memicu kemacetan,” ujarnya.
Pemantauan melalui CCTV di Pos Pengamanan Terpadu Garut Trade Centre (GTC) Limbangan mengungkapkan bahwa area seperti Limbangan, Kadungora, Bandrek, Malangbong, dan Warung Peuteuy menjadi lokasi rawan macet. Kepadatan kendaraan yang datang dari Bandung melalui Nagreg semakin memperparah situasi.
Kemacetan ini sebagian besar disebabkan oleh aktivitas mudik lokal dan interlokal yang meningkat pesat setelah pelaksanaan Salat Idulfitri. Jalur Limbangan, yang menjadi titik pertemuan arus kendaraan dari Garut Kota, Selawi, dan Sumedang, mengalami beban maksimal yang sulit diatasi meskipun upaya rekayasa lalu lintas telah dilakukan.
Sistem pengaturan lalu lintas seperti contraflow dan pembatasan akses sementara di sejumlah gang sekitar menjadi solusi jangka pendek untuk mengurai antrean kendaraan. Namun, kondisi ini tetap menjadi ujian besar bagi petugas di lapangan yang bekerja tanpa henti selama libur Lebaran.
Libur Lebaran memang selalu menjadi momen di mana jalur mudik utama diuji ketahanannya. Jalur Selatan Jawa Barat, dengan segala keindahan alamnya, kini harus menghadapi ujian berat dari lonjakan mobilitas masyarakat yang tak terhindarkan.


*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim Indonewsia.id. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber yang disertakan.