Kepulauan Seribu, 25 Maret 2025 – Budidaya rumput laut di Kepulauan Seribu kembali bergairah berkat inisiatif Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang membangun percontohan budi daya di Pulau Kongsi. Langkah ini tak hanya membawa harapan baru bagi masyarakat pesisir, tetapi juga menghidupkan kembali potensi besar rumput laut sebagai komoditas unggulan daerah tersebut.
Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP), I Nyoman Radiarta, proyek percontohan ini bertujuan mendukung pengembangan sumber daya manusia sekaligus mengenalkan teknik budi daya yang baik sesuai standar nasional.
“Kami ingin menjadikan rumput laut kembali menjadi sumber ekonomi yang menjanjikan bagi masyarakat Kepulauan Seribu,” ujar Nyoman.
Konsep Smart Fisheries Village (SFV) yang diterapkan di Pulau Kongsi melibatkan kelompok pembudidaya lokal, seperti Pokdakan Cottoni Jaya dari Pulau Pari. Dengan dukungan teknologi dan pelatihan, kegiatan ini diharapkan mampu menghasilkan rumput laut berkualitas tinggi, sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem laut.
Ketua Pokdakan Cottoni Jaya, Hanafi, mengungkapkan bahwa kelompoknya berhasil memproduksi 8,8 ton rumput laut kering sepanjang tahun 2024. Dengan pendampingan berkelanjutan dari SFV Pulau Kongsi, mereka optimistis dapat meningkatkan hasil produksi di tengah tantangan yang dihadapi.
Revitalisasi ini tak hanya berdampak pada perekonomian lokal, tetapi juga menjadi simbol upaya KKP dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di kawasan pesisir. Kepulauan Seribu kini tak hanya dikenal sebagai destinasi wisata, tetapi juga kawasan potensial untuk produk rumput laut berkualitas.

*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim Indonewsia.id. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber berita yang disertakan.