JAKARTA — Setelah satu dekade penuh perdebatan hukum dan administrasi, lahan Sumber Waras akhirnya menemukan arah baru. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan area seluas 3,6 hektare di kawasan Tomang, Jakarta Barat, itu akan dibangun menjadi rumah sakit tipe A bertaraf internasional.
Langkah ini menandai babak baru layanan kesehatan Ibu Kota, di tengah upaya pemerintah memperkuat sistem rujukan nasional dan menghadirkan fasilitas medis kelas dunia tanpa harus membawa pasien ke luar negeri.
“Alhamdulillah, kami mendapatkan dukungan sepenuhnya dari pemerintah pusat, dari Bapak Presiden, DPRD, hingga Wakil Ketua DPR RI,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, saat meninjau langsung lokasi proyek, Kemarin, 27 Oktober 2025.
Menurut Pramono, Pemprov DKI akan segera melakukan studi kelayakan (feasibility study), analisis dampak lingkungan (Amdal), serta mengusulkan agar pembangunan rumah sakit ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Dengan dukungan itu, kami semakin bersemangat untuk menyelesaikan persoalan aset dan segera membangun rumah sakit tipe A,” ujarnya.
Rumah sakit tipe A adalah kelas tertinggi dalam sistem layanan kesehatan Indonesia, dengan fasilitas, tenaga medis, dan layanan paling lengkap. Dilengkapi dokter spesialis dan subspesialis, rumah sakit tipe ini berfungsi sebagai pusat rujukan nasional sekaligus rumah sakit pendidikan dan penelitian kedokteran.
Dengan penerapan standar pelayanan modern dan sistem manajemen berteknologi tinggi, rumah sakit tipe A kini telah setara dengan taraf internasional. Beberapa di antaranya bahkan sudah mengantongi akreditasi global Joint Commission International (JCI).
Di Jakarta sudah ada sekitar empat rumah sakit tipe A aktif: RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), RS Jantung Harapan Kita, RS Kanker Dharmais, dan RS Pusat Otak Nasional (PON). Teranyar, rumah sakit tipe A tengah di bangun di kawasan Cakung, Jakarta Timur dengan branding rumah sakit royal Jakarta dan rumah sakit baru di Sumber Waras ini akan menjadi tambahan kelima, melengkapi jaringan rujukan strategis di Ibu Kota.
“Ini langkah maju yang penting untuk menjadikan Jakarta sebagai kota dengan layanan kesehatan kelas dunia,” kata Pramono.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Purwadi, menjelaskan bahwa lahan milik Dinas Kesehatan ini memang diproyeksikan untuk pengembangan sarana kesehatan terpadu.
“Seiring rencana kerja jangka menengah Gubernur DKI, kami mendalami pemanfaatannya untuk layanan yang lebih luas dan terintegrasi seperti rumah sakit tipe A,” ujarnya.
Purwadi menambahkan, melihat tren penyakit di Jakarta seperti jantung, stroke, dan kanker, pengembangan fasilitas kemungkinan akan diarahkan pada layanan subspesialis unggulan.
“Namun, pembahasan detailnya masih berjalan di tingkat dinas,” katanya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Sumber Waras, Safzen Noerdin, menyambut positif rencana tersebut.
“Kalau pun nantinya tidak untuk rumah sakit, bisa dimanfaatkan untuk sarana pendidikan. Kami siap bersinergi dengan Pemprov DKI karena di sini juga ada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan,” ujarnya.
Transformasi lahan Sumber Waras menjadi rumah sakit bertaraf internasional menjadi simbol perubahan arah kebijakan Pemprov DKI: dari polemik aset menuju produktivitas publik. Jika rencana ini terealisasi, Jakarta bukan hanya memperkuat jaringan rumah sakit rujukan nasional, tapi juga meneguhkan dirinya sebagai kota global dengan layanan kesehatan kelas dunia.
*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim Indonewsia.id. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber berita yang disertakan.









