Trump Larang Mahasiswa Asing Kuliah di Harvard, Universitas Tertua AS Terancam Sepi

📷 Istimewa
📷 Istimewa

Jakarta, Indonewsia.Id – Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi melarang Universitas Harvard menerima mahasiswa asing, sebuah keputusan yang mengejutkan dunia akademik dan memicu kekhawatiran besar. Kebijakan ini bisa berdampak pada ribuan mahasiswa internasional yang biasanya berkuliah di universitas bergengsi tersebut.

Harvard, yang berdiri sejak 8 September 1636, awalnya hanya memiliki fakultas kecil untuk mendidik para pendeta di koloni Amerika. Namun, universitas ini berkembang pesat, kini memiliki lebih dari 2.400 pengajar dan sekitar 22.000 mahasiswa, termasuk 6.700 mahasiswa sarjana serta lebih dari 15.000 mahasiswa pascasarjana dan profesional.

Keputusan Trump ini tidak hanya menimbulkan gejolak di kalangan akademisi, tetapi juga berpotensi mengubah wajah pendidikan tinggi di AS. Harvard sendiri dikenal sebagai institusi dengan pengaruh global, menghasilkan 48 peraih Nobel, 32 kepala negara, dan alumni ternama seperti Barack Obama.

Selain pembatasan penerimaan mahasiswa asing, kebijakan Trump ini bisa berdampak pada jaringan alumni global Harvard, yang mencapai 371.000 orang di lebih dari 200 negara. Universitas ini juga memiliki perpustakaan akademik terbesar di dunia, dengan lebih dari 20 juta buku dan museum-museum bersejarah seperti Fogg Museum dan Peabody Museum of Archaeology and Ethnology.

Dengan keputusan kontroversial ini, dunia akademik menanti langkah Harvard dalam menyikapi pembatasan yang dianggap merugikan inovasi, kolaborasi, dan keberagaman di lingkungan pendidikan tinggi AS.

*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim Indonewsia.id. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber berita yang disertakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *