Pulau Pramuka β Kondisi jembatan tracking mangrove di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, kini makin memprihatinkan. Struktur kayu yang menjadi alas jalur tracking tersebut tampak lapuk dan rapuh, sehingga berisiko membahayakan keselamatan pengunjung.
Jembatan yang membelah kawasan konservasi mangrove Taman Nasional Kepulauan Seribu ini merupakan salah satu destinasi utama wisatawan, selain lokasi penangkaran penyu. Namun, saat ini kondisinya dinilai tidak lagi layak digunakan tanpa perbaikan.
βSudah banyak bagian jembatan yang keropos. Kalau diinjak bunyinya kretek-kretek, dan beberapa papan sudah mulai goyah,β ujar seorang pemandu wisata lokal yang meminta namanya tidak disebutkan, Rabu (14/5).
Ia menambahkan, perbaikan menyeluruh belum dilakukan sejak beberapa tahun terakhir, dan belum terlihat adanya upaya pemeliharaan rutin dari pihak pengelola.
Kondisi tersebut turut dikeluhkan oleh wisatawan yang berkunjung. Salah satu pengunjung menyebut bahwa jalur tracking mangrove menjadi tujuan utama wisata edukatif di Pulau Pramuka, namun kini menimbulkan rasa khawatir.
βTempatnya indah, cocok buat edukasi lingkungan. Tapi jembatannya bikin ngeri, apalagi kalau bawa anak kecil. Harusnya cepat diperbaiki,β ungkapnya.
Selain sebagai destinasi wisata, kawasan mangrove Pulau Pramuka juga berfungsi penting dalam menjaga ekosistem pesisir dan sebagai benteng alami dari abrasi serta perubahan iklim.
Warga dan pelaku wisata berharap pihak Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu maupun instansi terkait segera melakukan perbaikan demi keamanan dan keberlangsungan fungsi wisata alam tersebut.
The post Prihatin! Jembatan Mangrove di Pulau Pramuka Lapuk dan Rawan Kecelakaan first appeared on Berita Pulau Seribu.
*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim Indonewsia.id. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber berita yang disertakan.