Jakarta, 29 April 2025 – Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa kanker serviks dapat dicegah dan disembuhkan melalui program vaksinasi dan skrining dini. Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menyampaikan bahwa deteksi dini meningkatkan peluang kesembuhan secara signifikan.
Vaksinasi HPV menjadi langkah utama dalam mencegah infeksi Human papillomavirus (HPV), penyebab utama kanker serviks. Pemeriksaan berkala juga dilakukan untuk mendeteksi sel abnormal sebelum berkembang menjadi kanker.
Kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak kedua di Indonesia, dengan lebih dari 36.000 kasus baru setiap tahun. Sayangnya, sekitar 70% kasus terdeteksi pada stadium lanjut, sehingga pemerintah terus menggalakkan upaya promotif dan preventif.
Melalui Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Serviks, pemerintah menargetkan vaksinasi HPV bagi anak usia 15 tahun serta skrining HPV DNA bagi perempuan usia 39 tahun. Penanganan kanker serviks invasif juga dilakukan sesuai standar medis.
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia, Prof. Aryati, menekankan pentingnya deteksi dini. “Ketika penanganan dilakukan sedini mungkin, peluang hidup bisa mencapai 20 tahun ke depan,” ujarnya.
Upaya ini diharapkan dapat menekan angka kematian akibat kanker serviks serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan melalui vaksinasi dan pemeriksaan berkala.
*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim Indonewsia.id. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber berita yang disertakan.