JAKARTA – International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,7% untuk tahun 2025 dan 2026, lebih rendah dibanding prediksi sebelumnya yang mencapai 5,1%.
Penurunan ini dipengaruhi oleh kebijakan tarif resiprokal dari Presiden AS Donald Trump, yang menaikkan bea masuk barang Indonesia hingga 32% dan berpotensi mencapai 47%. Dampaknya, ekspor Indonesia tertekan, menyebabkan defisit transaksi berjalan makin dalam.
IMF mencatat bahwa pengangguran di Indonesia juga akan meningkat, dari 4,9% pada 2024, menjadi 5% pada 2025, dan 5,1% pada 2026. Kondisi ini menjadi tantangan bagi pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi.
Jika dibandingkan dengan negara lain di ASEAN, ekonomi Indonesia terancam tertinggal. Vietnam dan Filipina masih mampu tumbuh 5% pada 2025, meskipun mengalami sedikit penurunan dari tahun sebelumnya.
Masyarakat dan pelaku bisnis kini menanti langkah pemerintah dalam mengatasi tekanan ekonomi global. Apakah kebijakan domestik bisa memperkuat daya saing Indonesia?

*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim Indonewsia.id. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber yang disertakan.