Hukum, *  

Praktik Pungli di Jalur Logistik Tanjung Priok Kian Meresahkan, Pengusaha Teriak

Ilustrasi. 📷 Istimewa
Ilustrasi. 📷 Istimewa

Praktik pungutan liar (pungli) di jalur distribusi logistik menuju Pelabuhan Tanjung Priok kembali mencuat. Pengusaha logistik menyuarakan keresahan terhadap maraknya pungli di jalur Cakung–Cilincing hingga Tanjung Priok yang dinilai semakin merugikan dunia usaha.

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Mahendra Rianto, menyebut bahwa pungli yang terjadi di jalanan itu sudah menjadi “penyakit lama” yang tidak kunjung tuntas. Ia menyebut kondisi tersebut menambah beban biaya logistik yang seharusnya bisa ditekan.

“Sudah bertahun-tahun dikeluhkan, tapi masih terjadi juga. Ini merusak iklim investasi dan efisiensi logistik nasional,” ujar Mahendra, Senin (14/4).

Mahendra menambahkan bahwa praktik pungli sering kali dilakukan oleh oknum tak dikenal di ruas jalan utama menuju pelabuhan. Biasanya, pengemudi truk dimintai sejumlah uang agar tidak dipersulit saat melintas.

Para pelaku logistik berharap ada penertiban dan tindakan tegas dari aparat penegak hukum, khususnya di kawasan yang menjadi nadi distribusi barang impor dan ekspor Indonesia.

Selain merugikan secara ekonomi, pungli juga menciptakan ketakutan dan tekanan psikologis bagi sopir truk yang setiap hari menghadapi situasi tersebut.

Mahendra meminta agar pemerintah dan aparat terkait tidak hanya melakukan inspeksi sesaat, tetapi membentuk sistem pengawasan berkelanjutan untuk menekan praktik tersebut hingga tuntas.

Ia juga menegaskan bahwa jika tidak segera ditangani, pungli di jalur logistik akan terus menjadi hambatan besar dalam memperkuat daya saing industri nasional.

*Naskah ini disusun berdasarkan berbagai sumber terpercaya dengan pengolahan redaksional oleh tim Indonewsia.id. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk pada tautan sumber berita yang disertakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *